All Share

Action, Adventure, Drama, Comedy, etc

Software

Free to Download All Kind Of Software..

Games

Online Games, Offline Games, and Console Software

News And Info

All About New Tech

Showing posts with label Tips n Trik. Show all posts
Showing posts with label Tips n Trik. Show all posts

Saturday, May 14, 2011

Konfigurasi Radio Canopy

Pada dasarnya mengkonfigurasi radio Canopy untuk keperluan komunikasi data cukup sederhana dan singkat. Namun dari yang sederhana tersebut kita bisa mengaktifkan fitur-fitur lainnya sesuai dengan kebutuhan kita. Berikut ini saya mencoba berbagi info mengenai cara mengkonfigurasi radio Canopy agar bisa saling berkomunikasi. Minimal ada 2 perangkat yang perlu dikonfigurasi, yaitu Canopy Backhaul Master/Canopy AP, dan Canopy Slave/Canopy SM.


Cara Mengkonfigurasi Canopy Backhaul Master / Canopy AP :

  1. Cara yang paling mudah adalah mengkonfigurasinya melalui web browser. Sebelumnya pastikan IP address di komputer yang akan digunakan untuk mengkonfigurasi berada dalam satu kelas dengan IP address radio Canopy. Untuk radio Canopy yang masih gress atau baru atau default, biasanya menggunakan standar IP 169.254.1.1 dan netmask 255.255.0.0.
  2. Setelah masuk ke home page menu radio Canopy, maka akan muncul tampilan "General Status" dari radio Canopy tersebut. Apabila perangkat menggunakan software versi 8.2 ke atas, maka akan muncul peringatan bahwa "Region Code" belum disetting atau statusnya masih "None". Untuk itu kita perlu mensetting region code tersebut melalui menu utama sebelah kiri, pilih "Configuration", kemudian pada tab menu sebelah kanan pilih "General". Selanjutnya pada page tersebut isilah parameter "Region Code" dengan "Other" (Default: "None"). Kemudian klik tombol "Save Changes" di bawah. Kemudian akan muncul peringatan untuk merestart perangkat. Abaikan dulu perintah tersebut, kita lanjutkan dulu untuk mengkonfigurasi parameter lainnya.
  3. Untuk mengkonfigurasi secara dasar radio Canopy, pilihlah "Quick Start" pada menu utama sebelah kiri.
  1. Akan muncul halaman "Welcome to the Canopy Quick Start......", klik "Go To Next Page=>"
  2. Kemudian kita akan diminta untuk memilih "Radio Carrier Frequency" yang akan kita gunakan. Jika kita menggunakan radio Canopy Backhaul type 5700BH, umumnya carrier frequency dimulai 5735 MHz - 5840 MHz dengan selisih antar frekuensi sebesar 5 MHz. Sedangkan pada Canopy Backhaul type 2400BH, umumnya carrier frequency dimulai 2414.0 MHz - 2457.5 MHz dengan selisih antar frekuensi sebesar 2.5 MHz.
  3. Jika kita memasang radio Canopy secara cluster, biasanya digunakan untuk AP, maka selisih frekuensi antara tiap perangkat minimal sebesar 20 MHz, namun direkomendasikan selisihnya sebesar 25 MHz.
  1. Setelah menentukan carrier frequency yang akan kita gunakan, selanjutnya kita beralih ke page berikutnya dengan meng-klik "Go To Next Page=>"
  2. Di halaman selanjutnya, yaitu "Synchronization" kita diminta untuk mendefinisikan sistem sinkronisasi transmisi signal. Ada 3 pilihan: Power Port (melalui port POE RJ-45), Timing Port (melalui port RJ-11), Generate Sync Signal. Apabila kita memasang AP cluster, maka sangat disarankan menggunakan sistem sinkronisasi "Power Port" menggunakan Canopy CMM agar antar AP tidak saling interferensi. Namun jika untuk keperluan point-to-point, maka cukup menggunakan sistem sinkronisasi "Generate Sync Signal". Sedangkan untuk sistem sinkronisasi "Timing Port" digunakan untuk keperluan instalasi Canopy lebih lanjut. Kemudian klik "Go To Next Page=>"
  3. Halaman selanjutnya kita diminta untuk mendefinisikan IP address yang akan digunakan pada radio Canopy tersebut. IP address tersebut berfungsi untuk memonitoring, update, dan memanage radio Canopy tersebut. Saya sarankan agar menggunakan IP private saja selama tidak ada keperluan khusus yang mengharuskan menggunakan IP public. Apabila IP address radio Canopy tersebut dihubungkan dengan DHCP Server, maka aktifkan (Enabled) fitur DHCP State. Selanjutnya klik "Go To Next Page=>"
  4. Pada page terakhir kita diminta untuk mereview kembali hasil konfigurasi yang sudah kita lakukan. Jika dirasa sudah benar dan yakin, maka klik "Save Changes". Setelah itu akan muncul peringatan berwarna merah "Reboot Required", klik "Reboot"
 Cara Mengkonfigurasi Canopy Backhaul Slave / Canopy SM
Pada dasarnya cara mengkonfigurasinya hampir sama dengan mengkonfigurasi Backhaul Master atau AP, bedanya untuk Backhaul Slave atau SM tidak men-generate sinkronisasi melainkan menerima sinkronisasi dari pemancar Backhaul Master atau AP. Berikut ini cara singkatnya :
  1. Buka web browser, kemudian masukkan alamat http://169.254.1.1 (Default).
  2. Pilih menu "Configuration", kemudian definisikan parameter di bawah ini :
            ->   Timing Mode  :  Slave (Untuk SM tidak perlu)
            ->   Region Code  :  Other
            ->   IP Address  :  Disesuaikan dengan kelas IP jaringan wireless kita
            ->   Frequency Carrier  :  Check All (Centang Semua)


Friday, January 14, 2011

INTALASI UBUNTU 9.04

Download file iso ubuntu di http://www.ubuntu.com/getubuntu/download (jika belum punya), kemudian burning di CD, dan digunakan untuk booting komputer.
Pilih bahasa yang diinginkan :


Pilih Try Ubuntu without any change to your computer untuk memulai Ubuntu live system:
 
Ubuntu akan langsung masuk ke desktop (karena CD install ubuntu merupakan live cd) tanpa merubah partisi harddisk yang sudah ada.
Double-click icon Install di desktop untuk memulai proses instalasi di harddisk :
 
Pilih bahasa yang diinginkan :


Pilih zona waktu :

 
Pilih jenis keyboard yang digunakan, pilih Suggested option : USA :

 
Partisi harddisk, jika tidak digunakan untuk dual boot, maka pilih saja entire disk, atau kita dapat mempartisi harddisk sesuai keinginan kita dengan memilih specify partitions manually (advanced) :


Isi username dan password, kemudian klik Forward:
 
Selanjutnya klik install :

Proses instalasi ubuntu akan berjalan, tunggu saja sampai selesai :

Setelah selesah, klik Restart now :
(JavaScript must be enabled in your browser to view the large image as an image overlay.)


Keluarkan CD ubuntu dan tekan ENTER, komputer akan booting dengan operating system ubuntu yang baru :

Login ke desktop dengan mengisi username dan password :



Ubuntu siap digunakan :


Proses instalasi ubuntu telah selesai

Thursday, December 2, 2010

Optimasi Point Blank di Mikrotik

Kita buat manglenya(tandain/marking) dulu untuk semua koneksi dan koneksi Point Blank
/ip firewall mangle
add action=mark-connection chain=forward comment="Trafik Mark" 
disabled=no new-connection-mark=all_con passthrough=yes src-address=192.168.1.0/24
add action=mark-connection chain=forward comment="" 
connection-mark=all_con disabled=no dst-port=39190-49100 new-connection-mark=pb-con passthrough=yes protocol=tcp src-address=192.168.1.0/24
add action=mark-connection chain=forward comment="" 
connection-mark=all_con disabled=no dst-port=39190-49100 new-connection-mark=pb-con passthrough=yes protocol=udp src-address=192.168.1.0/24
add action=mark-packet chain=forward comment="" 
connection-mark=pb-con disabled=no new-packet-mark=point-blank passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward comment="" 
disabled=no new-packet-mark=all_packet passthrough=no
 
Connection Mark yg dinamain “all_con” marking semua koneksi. Dan “pb_con” marking koneksi yang menggunakan port 39190-49100 protocol tcp/udp, karena pb menggunakan port itu
Trus kita lari ke Queue Tree
/queue tree
add burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 
disabled=no limit-at=0 max-limit=1600k name="Download" parent=ether2-lan priority=8
add burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 
disabled=no limit-at=0 max-limit=0 name=HTTP packet-mark=all_packet parent="Download" priority=8 queue=default
add burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 
disabled=no limit-at=0 max-limit=0 name="Point Blank" packet-mark=point-blank parent="Download" priority=7 queue=default

Nah pointnya ada di max-limit=1600k (diwarnet itu langganan paket speedy 2mbps, dan dilimit segitu terjaga latencynya) dan Priority. Priority tersbut berjalan jika posisi bandwidth menyentuh limit yang anda tentukan (warna berubah merah) bru prioritas itu berjalan.Untuk semua paket “priority=8″, paket point blank “priority=7″… Semakin kecil prioritynya jalan duluan

Anda bisa lihat gambar diatas.. untuk koneksi PB tidak ada antrian, koneksi point blank diprioritaskan jalan duluan.
Ini berlaku untuk games online lain atau aplikasi lain, anda tinggal kembangkan. Kalo ada salah2 kata mohon dikoreksi…


sumber : http://gombhenk.wordpress.com/2010/10/20/optimasi-point-blank-di-mikrotik/

KONFIGURASI LINUX REDHAT 9.0 SEBAGAI DHCP SERVER

KONFIGURASI LINUX REDHAT 9.0  SEBAGAI DHCP SERVER


Sasaran
Setelah memperaktekkan konfigurasi ini, pembaca diharapkan bisa :
- Mengerti tentang Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
- Bisa mengkonfigurasi Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) Server
- Bisa mengkonfigurasi Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) Client
- Bisa menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
Prakondisi
Sebelum memulai pastikan konfigurasi computer anda sesuai ketentuan di bawah ini :
- Minimal harus ada 2 buah pc (satu bertindak sebagai server DHCP dan satu bertindak sebagai Client)
- Linux Redhat sudah di konfigurasi ethernetnya dgn ip : 192.168.10.1
- Ada program yang menjalankan DHCP server.
Program yang dibutuhkan
- dhcp-3.0pl1-23
Dukungan Platform
- RedHat Linux Versi 9.0
Pengertian DHCP Server
DHCP Server merupakan program aplikasi yang berjalan di server, yang memungkinkan pc klient yang terhubung ke Server tidak perlu melakukan pengaturan IP karena nomor IP sudah di tentukan oleh server.
Konfigurasi DHCP Server
Untuk melakukan konfigurasi DHCP, Anda perlu melakukan editing File konfigurasi DHCP yaitu : /etc/dhcpd.conf. setahu saya untuk linux Redhat 9.0 file dhcpd.conf ini tidak ada jadi kita haruslah membuat nya dulu, baiklah kita mulai aja konfigurasinya tapi sebelum itu akan dijelaskan dulu cara instalasi paket DHCP di Linux Redhat 9.0
A. INSTALASI DHCP Server
  1. Instalasi DHCP Server dengan terminal
- Masukkan cd 2 dari installer Redhat 9.0
- Kemudian Aktifkan cdrom dgn perintah :
Text Box: [root@localhost /]# mount /dev/cdrom /mnt/cdrom

 mount: block device /dev/cdrom is write-protected, mounting read-only

 [root@localhost /]#
- Lakukan penginstalan program DHCP server dgn perintah :
Text Box: [root@localhost root]# rpm -ivh /mnt/cdrom/RedHat/RPMS/dhcp-3.0pl1-23.i386.rpm

 warning: /mnt/cdrom/RedHat/RPMS/dhcp-3.0pl1-23.i386.rpm: V3 DSA signature: NOKEY, key ID db42a60e

 Preparing... ########################################### [100%]

  1:dhcp ########################################### [100%]

 [root@localhost root]#
- Lakukan pengecekan hasil instalasi
Text Box: [root@localhost /]# rpm -qa | grep dhcp

 dhcp-3.0pl1-23

 root@localhost /]#
Apabila hasil pengecekan sesuai dgn diatas maka instalasi telah berhasil.
  1. Instalsi DHCP Server dgn GUI
- Ikuti petunjuk Gambar
image004
- Pilih (System Settings – Add’Remove Applications) maka akan muncul
image005
- Tunggulah beberapa saat hingga muncul Add or Remove Packages
image006
image007
- Lalu pilih (Network Server) kemudian Click Detail maka akan muncul
image008
- Centteng (dhcp-A DHCP (Dynamic Host Configurasi Protocol) lalu Close

image009
- Kemudian Klick update untuk memilai penginstalan
image010
image011
- Lalu lanjutkan dengan meng Click Continue
image012
- Masukkan cd 2 sesuai perintah (cd installer redhat 9.0 lalu OK)
image013
- Silahkan tunggu beberapa saat
image014
- Informasi Bahwa Instalasi telah berhasil
- Untuk memastikan kembali keberhasilan instalsi DHCP server dgn perintah :
Text Box: [root@localhost /]# rpm -qa | grep dhcp

 dhcp-3.0pl1-23

 root@localhost /]#
Apabila hasil pengecekan sesuai dgn diatas maka instalasi telah berhasil.
B. KONFIGURASI DHCP SERVER
Adapun langkah konfigurasi DHCP server adalah :
- Check apakah aplikasi DHCP server telah di install jika belum ikuti konfogurasi diatas.
Text Box: [root@localhost /]# rpm -qa | grep dhcp

 dhcp-3.0pl1-23

 root@localhost /]#
- Buatlah file dhcpd.conf
Text Box: [root@localhost /]# vi /etc/dhcpd.conf
- Lalu isi file sesuai konfigurasi di bawah ini
Text Box: # script dhcp ini diambil dari Artikel bpk Ono W Purbo

 # script dhcp yang telah diuji untuk linux redhat 9.0 dan berhasil

 # file configuras /etc/dhcpd.conf

 

 ddns-update-style none;

 subnet 192.168.10.0 netmask 255.255.255.0 {

 # default gateway

  option routers 192.168.10.1;

  option subnet-mask 255.255.255.0;

  option domain-name
Simpan file dengan menekan tombol escape/Esc kemudian ketik :wq kemudian tekan enter
- Lakukan restart network
Text Box: [root@localhost /]# service network restart

 Shutting down interface eth0: [ OK ]

 Shutting down interface eth1: [ OK ]

 Shutting down interface eth2: [ OK ]

 Shutting down interface eth3: [ OK ]

 Shutting down loopback interface: [ OK ]

 Setting network parameters: [ OK ]

 Bringing up loopback interface: [ OK ]

 Bringing up interface eth0: [ OK ]

 Bringing up interface eth1: [ OK ]

 Bringing up interface eth2: [ OK ]

 Bringing up interface eth3: [ OK ]

 [root@localhost /]#
- Aktifkan DHCP Server agar ketika system reboot DHCP server lansung aktif
Text Box: [root@localhost /]# chkconfig dhcpd on
- Jalankan DHCP Server
Text Box: [root@localhost root]# service dhcpd start

 Starting dhcpd: [ OK ]

  [root@localhost root]#
- Restart DHCP server (untuk memastikan konfigurasi telah berjalan)
Text Box: [root@localhost root]# service dhcpd restart

 Shutting down dhcpd: [ OK ]

 Starting dhcpd: [ OK ]
Jika keluar pesan error, sehingga dhcpd tidak dapat berfungsi, Anda dapat melihat contoh konfigurasinya di /usr/share/doc/dhcp-3.0pl1/dhcp.conf.sample lalu coba dibandingkan.
C. TEST DAN KONFIGURASI DHCP SERVER DI CLIENT
Untuk percobaan kali ini konfigurasi dan test DHCP Server dari Client saya menggunakan Windows Vista dan Linux Redhat 9.0. Yuk kita mulai :
  1. Test dan Konfigurasi dari Client windows vista
- Ikuti petunjuk gambar
image022
- Click kanan di Ethernet dan pilih Properties
image023
image024
- Lalu pilih (Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) lalu Click Properties
image025
- lalu pilih (Obtain an IP addres automatically dan Obtain DNS server) lalu Click OK
image026
- Tunggulah bebera saat lancard sedang proses pencarian IP (Gambar diatas)
image027
- Network telah mendapat kan IP dari DHCP server
- Lalu lakukan pengecekan dgn Click kanan di lancard lalu pilih status (sesuai gambar dibawah ini)
image028
image029
- Click Details untuk melihat pc kita mendapatkan IP berapa
image030
- Dari gambar diatas kita mendapat kan IP 192.168.10.110
- Lakukan ping ke kemputar DHCP server (192.168.10.1) jika Replay berarti DHCP server telah berjalan dgn baik.
  1. Test dan Konfigurasi dari Client Linux Redhat 9.0
- Lakukan editing pada file /etc/sysconfig/network
Text Box: [root@localhost /]# vi /etc/sysconfig/network
- Maka akan muncul scripts
Text Box: NETWORKING=yes

 HOSTNAME=localhost.localdomain
Tambahkan script yg berwarna merah atau ganti jika =no ke = yes
Simpan file dengan menekan tombol escape/Esc kemudian ketik :wq kemudian tekan enter
Fungsi tersebut memerintahkan system untuk senantiasa menjalankan/mengaktifkan network pada saat computer setiap kali di on/aktifkan.
- Lakukan editing pada file ifcfg-eth3 (dalam hal ini lancard 3)
Text Box: [root@localhost /]# vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth3
- Isi file tersebut dgn script ini :
Text Box: DEVICE=eth3

 ONBOOT=yes

 BOOTPROTO=dhcp
Simpan file dengan menekan tombol escape/Esc kemudian ketik :wq kemudian tekan enter
- Lalu restart juga network kita untuk melihat take effect nya
Text Box: [root@localhost /]# service network restart

 Shutting down interface eth0: [ OK ]

 Shutting down interface eth1: [ OK ]

 Shutting down interface eth2: [ OK ]

 Shutting down interface eth3: [ OK ]

 Shutting down loopback interface: [ OK ]

 Setting network parameters: [ OK ]

 Bringing up loopback interface: [ OK ]

 Bringing up interface eth0: [ OK ]

 Bringing up interface eth1: [ OK ]

 Bringing up interface eth2: [ OK ]

 Bringing up interface eth3: [ OK ]

 [root@localhost /]#
- Lakukan pengecekan apakah telah mendapat ip dari DHCP Server
Text Box: [root@localhost root]# ipconfig eth3

 -bash: ipconfig: command not found

 [root@localhost root]# ifconfig eth3

 eth3 Link encap:Ethernet HWaddr 00:A0:24:6E:55:C1 

  inet addr:192.168.10.109 Bcast:192.168.10.255 Mask:255.255.255.0

  UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1

  RX packets:104 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

  TX packets:13 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:3

  collisions:0 txqueuelen:100 

  RX bytes:10936 (10.6 Kb) TX bytes:1146 (1.1 Kb)

  Interrupt:11 Base address:0x220 

 [root@localhost root]#
- Ip yg didapat oleh Client linux redhat adalah 192.168.10.109
- Lakukan ping ke kemputar DHCP server (192.168.10.1) jika Replay berarti DHCP server telah berjalan dgn baik.

sumber : http://ijaldmi.wordpress.com/category/redhat-linux/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...