Siswa Methodist 8 Demo

Buntut Kisruh Rebutan Pimpinan

MEDAN-Kisruh perebutan jabatan di Yayasan Perguruan Kristen Methodist Indoesia (PKMI) 8 Medan berbuntut panjang. Selasa (5/10), ratusan siswa SMA dan SMP menggelar unjukrasa di luar halaman sekolah. Mereka protes, karena pihak yayasan melarang mereka masuk ke dalam lingkungan sekolah. Akibatnya, aktivitas belajar mengajar di yayasan itu terhenti.

Siswa menggelar aksi di pinggir Jalan Yos Sudarso, seberang gedung sekolah. Mereka membentangkan sejumlah poster yang berisi kecaman dan protes terhadap pengurus yang kini memimpin sekolah.  Mereka menganggap sengketa perebutan jabatan di yayasan menyebabkan nasib mereka terancam.

Kepala SMA Methodist 8, Batner Sibarani menyebutkan, proses belajar mengajar terhenti karena sejumlah guru juga dilarang masuk ke dalam lingkungan sekolah. Siswa khawatir kondisi ini akan mempengaruhi persiapan mereka menghadapi ujian semester dan ujian nasional yang kian dekat,” tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua OSIS SMA Methodist 8, Hidayat Pasaribu. ”Kami yang menjadi korban akibat konflik internal sekolah, kami minta agar kasus ini segera diselesaikan agar kami tidak terkendala belajar,” tegasnya.
Sementara itu di dalam satu ruangan, pihak pimpinan perguruan menggelar pertamuan dengan sejumlah orangtua murid, yang ikut melancarkan protes karena merasa kualitas pendidikan anaknya terancam. Namun, pihak yayasan berdalih tak  pernah melarang para siswa masuk sekolah.

Pimpinan Perguruan Kristen Methodist Indoesia 8, Jatongam Nainggolan mengaku, kisruh di perguruan ini berawal setelah dewan gereja Methodist memilih dirinya sebagai pimpinan perguruan. Keputusan itu kemudian memicu konflik internal dari kepempinan yayasan dan perguruan sebelumnya.

Para siswa yang tak diizinkan masuk ini akhirnya memilih pulang ke rumah dengan harapan aktivitas belajar mengajar pulih kembali esok hari.

Pihak yayasan mengaku, para siswa adalah korban provokasi oknum kepala sekolah dan pengurus yayasan demisioner.

Read More

Guru dan Murid Perguruan Methodist 8 Tolak Pejabat Baru

                                                    

                                                 

                                        Senin, 04 Oktober 2010 14:00

Starberita - Medan, Setidaknya 40 guru dan ratusan siswa melakukan aksi mendukung Marudut, dengan memboikot proses belajar mengajar di Perguruan Methodist 8 Jalan Yos Sudarso Medan. Salah seorang guru, Togi Napitupulu mengatakan, bahwa pimpinan baru di perguruan tersebut, yaitu J Nainggolan tidak sah, karena penunjukannya dilakukan koordinator wilayah sementara, bukan keputusan Wilayah I.

Akibat penolakan proses belajar mengajar tersebut, orangtua murid merasa prihatin, dan beranggapan bahwa masalah tersebut akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, sehingga mereka mengkhawatirkan masa depan anak mereka.

"Masalah yang sudah berlarut-larut ini bisa berlangsung lama dan merusak citra sekolah, dan pihaknya mengkhawatirkan legalitas ijazah anak mereka kelak bila tamat sekolah dari perguruan tersebut.

Sementara itu, J Nainggolan, pejabat baru ketika dikonfirmasi mengatakan, bahwa soal sah atau tidaknya kepemimpinan di perguruan tersebut bukan masalah bagi murid, sehingga ia meminta agar jangan ada pihak yang memprovokasi agar murid tidak belajar.(ADG/MBB)

Read More

Proses Pengambilalihan Sekolah Methodist di Medan Ricuh

Metrotvnews.com, Medan: Proses pengambilalihan kantor Sekolah Yayasan Methodist 8 di Jalan Yos Sudarso, Glugur, Medan, Sumatra Utara, Sabtu (2/10), diwarnai kericuhan. Sejumlah pendukung ketua yayasan yang baru terlibat bentrok dengan ketua yayasan lama. Polisi terpaksa turun tangan mengatasi kemelut internal Yayasan Methodist yang sudah berlangsung lama.

Bentrokan antara kedua kubu Yayasan Methodist di Medan ini tidak dapat dihindarkan, setelah sebelumnya berlangsung negosiasi cukup alot. Sejumlah aparat Kepolisian Resor Kota Medan turun tangan mengatasi masalah kedua pihak, saat proses pengambil alihan kantor yayasan sempat menemui jalan buntu.

Pihak pendukung Jatoman Nainggolan, selaku ketua yayasan yang baru, memaksa pihak Marudut Nadapdap, ketua yayasan lama, keluar dari lokasi Sekolah Yayasan Metodist 8. Pihak Gereja Methodist secara resmi menunjuk Jatoman Nainggolan menjadi Ketua Yayasan Sekolah Methodist 8, menggantikan Marudut Nadapdap, yang sudah 8 tahun memimpin Yayasan Methodist. Pergantian Marudut Nadapdap dilakukan untuk mengurangi konflik yang terjadi dengan sejumlah guru di sekolah Methodist itu.(RIZ)

Sumber : Metro Malam / Nusantara / Minggu, 3 Oktober 2010 00:15 WIB

http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newsvideo/2010/10/03/114273/Proses-Pengambilalihan-Sekolah-Methodist-di-Medan-Ricuh

Read More